Senin, 01 Desember 2014

Dasar Manajemen Keuangan (materi)

Dasar Manajemen Keuangan Peran dan Keputusan Manajemen Keuangan

Apakah Keuangan ?
• Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan danmenjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan
• Dalam pengambilan keputusan keuangan harus berfokus pada penciptaan kesejahteraan
Perusahaan Microsoft tahun 2005 nilai pasar US $ 46 milyar, nilai investasi mencapai US $ 17 milyar
• Parusahaan IBM nilai pasar US $ 54 milyar pada tahun 2005 dan nilai investasinya sebesar US $ 70 milyar
• Maka perusahaan Microsoft telah memberikan tingkat kesejahteraan pemegang saham dibanding perusahaan IBM

Manajemen Keuangan
• Manajemen yang mengkaitkan perolehan,  pembelanjaan/pembiayaan dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan

Keputusan Manajemen Keuangan
• Keputusan Investasi
• Keputusan Pembelanjaan dan Pembiayaan
• Keputusan Manajemen Aktiva

Tujuan Manajemen Keuangan
• Tujuan manajemen keuangan melihat pada tujuan perusahaan, yaitu
– Memaksimumkan laba
– Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham
– Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham dengan tidak melepaskan tanggung jawab social.

Tanggung Jawab Keuangan Perusahaan
• Perusahaan besar – CFO (chief financial officer)
• Treasurer
• Controller
• Perusahaan kecil – Divisi/Bagian keuangan, manajer keuangan

Peranan Manajemen Keuangan
• Bertanggung jawab terhadap keputusan
– Perolehan
– Pembiayaan
– Pengelolaan aktiva
• Pengalokasian sumber-sumber ekonomi agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Dapat menghadapi perubahan lingkungan dalam alokasi aktiva

Tanggung Jawab Manajer Keuangan
• Peramalan dan perencanaan keuangan
• Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
• Pengkoordinasikan dan pengendalian
• Interaksi dengan pasar modal

Kesempatan Berkarir Di Bidang Keuangan
• Lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki secara umum berlaku pada semua jenis area perusahaan dan bidang usaha
– Manajemen pada lembaga keuangan
– Investasi
– Manajemen keuangan

Teori Keuangan
• Teori keuangan
pada prinsipnya menjelaskan tentang bagaimana orang atau perusahaan seharusnya berperilaku dan kemudian dikembangkan teori lebih formal untuk mempelajari perilaku orang atau perusahaan

Asumsi Teori Keuangan
1. Tidak ada biaya transaksi atauborkerage costs
2. Tidak ada pajak
3. Terdapat begitu banyak penjual danpembeli sehingga tak seorangpun  mampu mempengaruhi harga pasar saham
4. Baik penjual maupun pembeli adalah price taker

Asumsi Teori Keuangan
1. Baik individu maupun perusahaan mempunyai akses yang sama ke pasar modal
2. Informasi tersedia untuk semua pelaku pasar modal tanpa biaya atai no information costs
3. Semua pelaku mempunyai harapan yang sama atau homogeneous expectaions
4. Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress

Teori Struktur Modal
• Franco Modigliani dan Merton Miller tahun 1958, mempublikasikan teori manajemen keuangan modern “ Bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal “
• Dengan asumsi :
– Pasar modal efisien
– Menggunakan satu proses arbtrase untuk membuktikan bahwa struktur modal tidak Relevan
• Jika nilai perusahaan yang menggunakanhutang ternyata lebih tinggi dari pada nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang, maka investor yang memiliki saham di perusahaan yang dibiayai dengan hutang dapat meningkatkan pendapatannya dengan menjual sahamnya dan menggunakan dana tersebut ditambah dengan hutang untuk membeli saham perusahaan yang tidak memiliki hutang
• Pengruh transaksi ini akan mengakibatkan harga saham perusahaan yang memiliki hutang menurun dan harga saham yang tidak memiliki hutang akan menaik, dan proses ini akan terhenti jika kedua harga sama sama
• Jadi menurut Modigliani dan Miller harga saham tidak ditentukan oleh struktur modal Pada tahun 1963 Modigliani dan Miller mempublikasikan teori kedua, yaitu “ Memperhatikan pajak “
• Dengan adanya pajak maka nilai perusahaan dan harga saham dipengaruhi oleh struktur modal.
• Semakin tinggi proporsi hutang digunkan maka semakin tinggi harga saham
• Dengan demikian penggunaan hutang mengakibatkan pendapatan setelah pajak yang tersedia bagi pemegang saham menjadi lebih besar dari pada jika perusahaan tidak menggunakan hutang
• Dalam peneliatan lanjutan “ bahwa penggunaan hutang memang akan meningkatkan nialia
perusahaan “ , tetapi pada suatu titik tertentu yaitu struktur modal optimum, nilai perusahaan akan menurun dengan semakin besarnya proporsi hutang dalam struktur modalnya.
• Kesimpulan ; Pada jumlah tertentu penggunaan hutang lebih baik, tetpi kelebihan hutang begitu besar tidak baik bagi perusahaan (terdapat trade off biaya dan manfaat )

Teori Deviden
• Franco Modigliani dan Merton Miller menguji pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham
• Kesimpulanya ; Bahwa kebijakan deviden seperti halnya struktur modal adalah tidak relevan
• Pembayaran deviden akan mengakibatkan berkurangnya laba ditahan ayng tersedia untuk pembiayaan investasi.

Teori Portofolio
• Protofolio adalah sekumpulan aset baik aset riil maupun aset finansial.
• Tahun 1952 Harry Markowits dalam teori : “Risiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan aset kedalam satu portofolio “ , kunci pemikirannya adalah bahwa return aset tidak selalu berkorelasi positif satu sama lain secara sempurna

Capital Asset Pricing Model
• Tahun 1959 Jon Lintner, Jan Moisin dan William Sharpe mengembangkan capital asset pricing model – CAPM – yang menunjukan hubungan antara risiko dengan return
• Dengan CAPM dapat dijelaskan bahwa return suatu aset adalah fungsi dari risk free rate atau tingkat keuntungan bebas risiko, tingkat keutungan yang disyaratkan atas portofolio pasar dan volatility return aset relatif terhadap return portofolio pasar yang ditunjukan oleh koefisien beta

Teori OPSI
• Opsi adalah suatu hak – bukan kewajiban – untuk menjual atau membeli suatu aset dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu.
• Opsi tidak memiliki nilai negatifn jika nilai negatif maka pemegang opsi tidak perlu mengeksekusi opsinya
• Tahun 1973 Fischer Black dan Myron Scholes mempublikasikan “ Black-Scholes option pricing 
model – OPM “

Efisien Pasar
• Hipotesis efisien pasar – the efficient markets hypothesis – EMH,
• Pasar yang efisien adalah satu pasarndimana harga mencerminkan semua informasi yang diketahui.
• Semua analis menerima dannmengevaluasi informasi baru yang berkaitan dengan setiap saham pada waktu yang hampir sama
• Pasar dikatakan secara informational efisien
– Informasi harus dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi semua partisipan pasar modal pada saat yang sama
– Tidak ada biaya transaksi, pajak dan barrier transaksi lainnya
– Semua partisipan pasar modal bersikap rasional yaitu mereka selalu ingin memaksimalkan expected utility

Bentuk Pasar Modal Menurut EMH
• Bentuk lemah – Weak form efficiency
• Bentuk agak kuat – Semistrong form afficiency
• Bentuk kuat – Strong form efficiency

Implikasi EMH
• Bagi investor
– Strategi yang optimal adalah mencakup pemilihan tingkat risiko yang tepat, penciptaan portofolio yang sesuai dengan tingkat risiko yang diinginkan dan minimisasi biaya transaksi
• Bagi manajer
– Bahwa nilai perusahaan tidak ditentukan oleh transaksi financial markets; karena transaksi finacial markets memiliki net present value sam dengan nol, maka nilai perusahaan hanya dapat ditingkatkan melalui tarsaksi product markets

Teori Keagenan
• Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, tetapi kenyataannya para menejer memiliki tujuan lain yang bertentangan.
• Sering terjadi konflik :
– Konflik kepentingan antar agen; manajer dengan pemegang saham
– Konflik antara stockholders dan debtholders

Teori Informasi Asymetrik
• Informasi asymetrik adalah jika seorang manejer mengetahui prospek perusahaan lebih baik dari analisis atau investor
• Informasi asymetrik terjadi diantara dua kondisi ekstrem, yaitu :
– Perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen
– Perbedaab yang sangat signifikan sehingga sangat berpengaruh terhadap manajemen dan
harga saham
• Dampak potensial dari informasi asymetrik adalah “ Kegagalan Pasar “
• Teori informasi asymetrik sangat berperan dalam manajemen keuangan, dengan adanya informasi yang tidak simetrik antara insider dengan investor mengakibatkan kebijakan perusahaan direspon tidak seperti yang diharapkan