Rabu, 08 April 2015

Materi Perilaku Organisasi Kelompok 1

I.              STUDI TENTANG KEORGANISASIAN

Apabila kita perhatikan disekitar lingkungan kehidupan kita,sebagian besar dari kita akan membuat suatu kesimpulan bahwa suatu bentuk oganisasi,baik itu organisasi bisnis maupun organisasi sosial dan keagamaan, akan meresap ke dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Pengalaman mengatakan, organisasi yang ada mungkin baik maupun buruk, artinya, sebuah organisasi kelihatan dijalankan dengan lancar,efisien,dan cepat tanggap terhadap kebutuhan manusia, tetapi juga terkadang organisasi itu tampak menjengkelkan dan membingungkan.

Orang mendirikan organisasi karena beberapa tujuan tertentu, yang diantaranya dapat dicapai lewat tindakan yang harus dilakukan dengan persetujuan bersama, dengan kata lain, organisasi didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yang hanya dapat dilakukan dengan cara kerja sama sehingga dapat dilakukan secara efisien, dan efektif, serta tindakan yang dilakukan secara bersama-sama, baik itu organisasi bisnis, pendidikan, pelayan kesehatan, keagamaan, maupun pembangunan, yang semuanya menunjukkan bahwa organisasi merupakan alat yang sangat diperlukan dalam masyarakat. Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya, menciptakan suatu pengharapan untuk mendapatkan imbalan baik  berupa materi maupun nonmateri ataupun kepuasan tertentu, dan untuk dapat bertahan dan menjalani kehidupan untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga, sampai pada waktu dia harus berhenti berkarya karna proses alamiah,misalnya karena memasuki masa pensiun atau kemauan dirinya sendiri  untuk keluar dari organisasi.

Hakikat organisasi bukan hanya merupakan alat untuk menyediakan peralatan, berupa barang & jasa, melainkan juga menciptakan lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan dengan setiap aspek kehidupan. Apabila pengaruh perilaku keorganisasian sangat kuat,maka akan dapat memengaruhi lingkungan disekitarnya, bahkan sampai kepada lingkungan didalam suatu bangsa.

Para ahli perilaku maupun manajemen berkeyakinan bahwa perilaku manusia itu penting dalam menentukan efektivitas setiap organisasi. Manusia merupakan sumber utama organisasi,tidak ada organisasi tanpa manusia. Karena alasan itulah mereka berpendapat bahwa konsep mengenai perilaku manusia dalam organisasi sebaiknya dibahas terlebih dahulu sebelum membahas hal lainnya,. Menusia dapat membuat organisasi berjalan, tetapi manusia juga memengaruhinya, bahkan dapat menghasilkan karya keorganisasian yang efektif. 







A.           DEFINISI PERILAKU ORGANISASI
  Definisi perilaku organisasi yang multidisiplin ini menggambarkan sejumlah hal.
1.      Perilaku organisasi adalah cara berfiikir, perilaku berada pada diri individu, kelompok dan tingkat organisasi
2.      Perilaku organisasi adalah multidisiplin, yang menggunakan prinsip,model,teori, dan metode-metode dari disiplin lain.
3.      Dalam perilaku organisasi terdapat suatu orientasi kemanusiaan yang jelas dalam perilaku organisasi. Manusia dan perilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajar, perasaan dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan.
4.      Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja. Mengapa kinerja rwensah atau tinggi? Bagaimana kinerja bisa ditingkatkan?  bisakah pelatihan meningkatkan hasil kerja? Hal-hal ini merupaka masalah penting bagi manajer.
5.      Lingkungan eksternal terihat memberikan dampak signifikan terhadap perilaku organisasi.
6.      Metode ilmiah menjadi sangat penting  dalam mempelajari variabel dan keterkaitan, karena metode ilmiah telah dimanfaatkan untuk meriset perilaku organisasi dan seperangkat prinsip dan paduan riset telah tumbuh.


Perilaku keorganisasian didefinisikan sebagai studi mengenai perilaku manusia dalam organisasi yang menggunakan ilmu pengetahuan tentang bagaimana manusia bertindak dalam organisasi.Elemen utama dari perilaku keorganisasian adalah orang,struktur,teknologi, dan lingkungan. Lingkungan organisasi juga dapat dilihat dari dua sudut pandang,yaitu lingkungan eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan suatu variabel yang mempunyai dimensi yang sangat banyak dan bervariasi, dilihat dari karakteristik teknologi dan perilaku masyarakat. Variabel merupakan unsur yang paling kuat yang dapat mempengaruhi organisasi, baik dari segi tuntutan perubahan terhadap organisasi  maupun terhadap tuntutan perubahan terhadap organisasi maupun terhadap permintaan konsumen atas hasil (output) dari organisasi.
Lingkungan internal menyangkut variabel perilaku anggota organisasi atau karyawan, kondisi tempat kerja, fasilitas, dan aturan-aturan yang berlaku didalam organisasi. Tuntutan perubahan internal organisasi, apabila tidak diantisipasi  maka dapat mengakibatkan organisasi tidak kreatif, yang kemudian akan kalah dalam persaingan diantara sesama organisasi.Bagi organisasi yang sudah dikelola secara profesional, setiap perubahan yang mungkin terjadi sudah diantisipasi dengan menyusun rencana strategis didalam perubahan terencana, yang mencakup perubahan sumber daya manusia dan perubahan sumber daya lainnya yang merupakan faktor pendukung kelangsungan organisasi berkreasi.  
B.     ALAT UKUR UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Organisasi memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, karena kinerja memengaruhi efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka tujuan dan sasaran akan menentukan hasil yang harus dicapai. Ukuran yang akan digunakan untuk menujukkan bahwa tujuan dan sasaran itu tercapai atau tidak. Untukb mengukur tujuan diperlukan :
1)      Mengidentifikasi persoalan
Sebuah syarat yang perlu bagi suatu keputusan adalah persoalan, yaitu jika tidak ada persoalan, maka tidak perlu ada keputusan.
2)      Mengembangkan alternatif
Sebelum mengambil keputusan, harus dikembangkan beberapa yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan konsekuensi yang mungkin dari tiap-tiap alternatif. Mengembangkan alternatif benar-benar pencarian yang menempatkan lingkungan internal dan eksternal yang relavan dalam organisasi diperiksa untuk dapat memberi informasi yang dapat dikembangkan menjadi alternatif yang memungkinkan.
3)      Mengevaluasi alternatif
Setelah alternatif dikembangkan, alternatif harus dievaluasi dan dibandingkan. Dasar dari evaluasi dan perbandingan itu adalah ditemukannya alternatif yang akan memberikan hasil yang paling menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya.
Hubungan antara alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi yang memungkinkan :
a.       Kepastian (certainty)
Pengambilan keputusan mempunyai pengetahuan yang lengkap mengenai probabilitas (kemungkinan) hasil dari setiap alternatif.
b.      Ketidakpastian (uncertainty)
Pengambil keputusan sama sekali tidak mengetahui probabilitas hasil dari tiap-tiap alternatif.
c.       Risiko (risk)
Pengambil keputusan mempunyai sedikit perkiraan mengenai probabilitas dari hasil-hasil tiap alternatif.
4)      Memilih alternatif
Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini merupakan pokok yang terpenting artinya, suatu keputusan itu sendiri bukan tujuan terakhir,tetapi hanya suatu cara untuk mencapai tujuan.
C.    PENDEKATAN PENGETAHUAN PERILAKU ORGANISASI

Ilmu pengetahuan yang berlomba-lomba teknologi secara tidak langsung menuntut ilmu perilaku turut mengembangkan pengetahuan tentang organisasi. Organisasi dari sisi struktur telah dapat mengubah fungsi dan perannya sebagai akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adalah Thoha dan Gibson. Thoha menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :
-   Way of thinking
Tingkat analisis pada level individu, kelompok, dan organisasi.
-   Interdisciplinary field
Memanfaatkan berbagai disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
-   Humanistic orientation
Manusia dan segala sikap, perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai utama.
-   Performance oriented
Selalu mengarah pada performance.
-   External environment
Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.
-   Metode ilmiah (scientific method)
-   Application orientation
Memusatkan perhatian pada untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam konteks manajemen organisasi.









D.           PENDEKATAN MENGENAI FUNGSI ORGANISASI

Fungsi organisasi melibatkan seluruh aktivitas manajerial yang menerjemahkan aktivitas perencanaan ke dalam struktur tugas dan wewenang. Dalam praktik fungsi organisasi terdiri :
1)        Mendesain tanggung jawab&wewenang dari masing-masing pekerjaan individu
2)      Menetapkan mana dari pekerjaan ini yang akan dikelompokkan dalam suatu departemen tertantu. Contoh, manajer dari perusahaan rekayasa harus menentukan apa yang dilakukan oleh masing-masing perekayasaan  dan dimasukkan dalam kelompok apa dari masing-masing perekayasa.
organisasi sebagai system suatu aktivitas tertentu yang bertujuan dan berkesinambungan.Ia juga mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan yaitu :
a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah benar menurut ukuran tradisi.
b. Kewenangan birokratik merupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi, karena kekuasaan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang disepakati oleh
seluruh anggota organisasi.
c. Kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang












E. MODEL DIMENSI WAKTU UNTUK KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Dimensi waktu masuk ke dalam model bila suatu organisasi dianggap sebagai suatu elemen dari sistem yang lebih besar lagi (lingkungan) yang melalui keterlibatan waaktu, proses, dan pengembalian sumberdaya  ke lingkungan. Kriteria utama dari efektivitas organisasi adalah apakah hal ini mendukung organisasi dalam lingkungan. Kelangsungan hidup suatu organisasi, merupakan ukuran jangka panjang dari efektivitas organisasi. Kelangsungan hidup membutuhkan adaptasi, yang seringkali melibatkan urutan yang dapat diprediksi. Berdasarkan “umur” organisasi (yang berarti melampaui fase waktu), tampaknya akan melalui fase yang berbeda.
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan




Kelangsungan
hidup




Persaingan
Pengembangan


 

                                                                                                     
Jangka pendek


Jangka menengah


Jangka panjang


 






                            MODEL DIMENSI WAKTU DARI EFEKTIVITAS
      Kriteria Efektivitas Jangka Pendek
-          Produksi mencerminkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan sejumlah barang dan jasa seperti yang dituntut oleh lingkungan. Ukuran produksi termasuk laba, penjualan, bagian pasar, siswa yang lulus, pasien yang disembuhkan, dokumen yang selesai diproses, dan klien yang dilayani. Ukuran ini berkaitan langsung dengan keluaran yang dikonsumsikan oleh pelanggan dan klien organisasi.
-          Mutu merupakan kriteria efektivitas individu, kelompok dan organisasi yang penting. Mutu telah menjadi kondisi yang sangat penting untuk bertahan hidup karna mutu dapat memenuhi harapan pelanggan dan klien untuk kinerja produk dan jasa dengan ukuran dan penilaian mutu berasal dari pelanggan dan klien.
-          Efisiensi diartikan sebagai rasio keluaran dibanding masukan. Kriteria jangka pendek ini memfokuskan pada siklus masukan – proses – keluaran, dan bahkan menekankan pada elemen masukan dan proses. Ukuran efisiensi termasuk tingkat pendapatan (rate of return) dari kapital dan aset, unit biaya, bahan buangan dan pemborosan, waktu berhenti, tingkat hunian, biaya per pasien. Ukuran efisiensi tidak bisa tidak harus dalam bentuk rasio, rasio manfaat versus biaya, keluaran, atau waktu adalah bentuk umum ukuran ini
-          Fleksibilitas, dengan istilah khusus, menyangkut kemampuan organisasi untuk mengalihkan sumber daya dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain guna menghasilkan produk dan pelayanan yang baru dan berbeda, menanggapi permintaan pelanggan. Tiga aspek fleksibilitas mempengaruhi efektivitas organisasi. Pertama adalah kemampuan dalam menjawab perubahan lingkungan eksternal (pelanggan, persaingan, peraturan pemerintah). Kedua, individu dan kelompok dalam organisasi harus menjawab perubahan individu dan kelompok lain didalam organisasi yang sama. Ketiga, organisasi harus dapat mengadaptasikan praktik perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dan kebijakan untuk menjawab perubahan yang ada.
-          Kepuasan ditujukan pada perasaan karyawan terhadap pekerjaan mereka dan peran diorganisasi. Ukuran kepuasan termasuk sikap karyawan, keluar masuk karyawan, tingkat absensi, keterlambatan dan keluh kesah.

Kriteria Efektivitas Jangka Menengah
Kriteria jangka menengah mencerminkan horison yang lebih panjang dibanding kriteria jangka pendek. Organisasi bisa beroperasi untuk beberapa waktu dan tidak secara sempurna mencapai kriteria jangka menengah, tetepai sebaliknya kegagalan mencapai kriteria jangka pendek menimbulkan masalah jangka menengah.
-          Persaingan, akan menggambarkan posisi organisasi didalam industri. Apakah pesaing melihat secara serius kondisi saling bersaing memperoleh pelanggan dan klien bisnis. Persaingan telah tumbuh bersamaan dengan mutu dan fleksibilitas sebagai isu tahun 1990an diorganisasi Amerika dalam menghadapi kompetisi global. Alasan terbaru dari mereka yang mengobservasi turunnya daya saing adalah terjadi bila produksi, mutu, fleksibilitas menurun dan mereka tidak bisa memproduksi seperti yang diminta pelanggan. Organisasi di pasar global dapat memenuhi permintaan ini dan mereka dapat bersaing; mereka kompetitif.
-          Pengembangan, menjamin efektivitas organisasi melalui investasi sumber daya guna memenuhi permintaan lingkungan mendatang. Meskipun secara umum menggunakan sumber daya dengan cara ini mengurangi hasil efektivitas jangka pendek, usaha-usaha pengembangan yang dimanajemeni dengan baik seringkali menjadi kunci kelangsungan hidup. Contohnya, suatu organisasi dengan produk tunggal mempunyai sedikit peluang hidup karena pesaing telah melakukan terobosan teknologi. Konsekuensinya, banyak organisasi bersedia menginvestasikan sumberdaya untuk memperluas lini produk mereka sehingga terlindung dari kerugian akibat persaingan dengan produk tunggal mereka.

      Kriteria Efektivitas Jangka Panjang
Untuk jangka panjang, tentu organisasi ingin terus bertahan, dan hal ini dapat dicapai kalau manajer memenuhi efektivitas jangka pendek dan panjang. Organisasi dapat meningkatkan efektivitas jangka panjang dengan mengembangkan alternatif rencana dengan menyeleksi rencana yang tepat sesuai dengan perubahan lingkungan. Dengan kata lain, organisasi akan terus menjaga kelangsungan hidupnya sampai pada satu titik mereka menerima kemungkinan tidak bisa bertahan lagi dan mengambil tindakan menghadapi kemungkinan tersebut.
Pertimbangan waktu memungkinkan kita mengevaluasi efektivitas dalam jangka pendek,menengah dan panjang. Contohnya, kita bisa mengevaluasi suatu organisasi tertentu efektif dari sisi produksi,mutu,fleksibilitas kepuasan dan kriteria efisiensi, tetapi menganggapnya tidak efektif dari sisi kemampuan bersaing dan pengembangan. Suatu pabrik andong dapat lebih efektif dalam jangka pendek, tetapi dengan sedikit kemungkinan untuk bertahan. Jadi menjaga keseimbangan yang optimal berarti menyeimbangkan kinerja organisasi sepanjang waktu.

Model efektivitas berdimensi waktu memungkinkan kita memahami kerja manajer. Mereka bertugas untuk mengidentifikasikan dan mempengaruhi efektivitas individu, kelompok dan organisasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar