I.
STUDI TENTANG
KEORGANISASIAN
Apabila kita perhatikan disekitar
lingkungan kehidupan kita,sebagian besar dari kita akan membuat suatu
kesimpulan bahwa suatu bentuk oganisasi,baik itu organisasi bisnis maupun
organisasi sosial dan keagamaan, akan meresap ke dalam lingkungan kehidupan
masyarakat. Pengalaman mengatakan, organisasi yang ada mungkin baik maupun
buruk, artinya, sebuah organisasi kelihatan dijalankan dengan
lancar,efisien,dan cepat tanggap terhadap kebutuhan manusia, tetapi juga
terkadang organisasi itu tampak menjengkelkan dan membingungkan.
Orang mendirikan organisasi karena
beberapa tujuan tertentu, yang diantaranya dapat dicapai lewat tindakan yang
harus dilakukan dengan persetujuan bersama, dengan kata lain, organisasi
didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yang hanya dapat dilakukan dengan cara
kerja sama sehingga dapat dilakukan secara efisien, dan efektif, serta tindakan
yang dilakukan secara bersama-sama, baik itu organisasi bisnis, pendidikan,
pelayan kesehatan, keagamaan, maupun pembangunan, yang semuanya menunjukkan bahwa
organisasi merupakan alat yang sangat diperlukan dalam masyarakat. Organisasi
menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya, menciptakan suatu
pengharapan untuk mendapatkan imbalan baik
berupa materi maupun nonmateri ataupun kepuasan tertentu, dan untuk
dapat bertahan dan menjalani kehidupan untuk dirinya sendiri maupun untuk
keluarga, sampai pada waktu dia harus berhenti berkarya karna proses
alamiah,misalnya karena memasuki masa pensiun atau kemauan dirinya sendiri untuk keluar dari organisasi.
Hakikat organisasi bukan hanya merupakan
alat untuk menyediakan peralatan, berupa barang & jasa, melainkan juga
menciptakan lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan dengan setiap
aspek kehidupan. Apabila pengaruh perilaku keorganisasian sangat kuat,maka akan
dapat memengaruhi lingkungan disekitarnya, bahkan sampai kepada lingkungan
didalam suatu bangsa.
Para ahli perilaku maupun manajemen
berkeyakinan bahwa perilaku manusia itu penting dalam menentukan efektivitas
setiap organisasi. Manusia merupakan sumber utama organisasi,tidak ada
organisasi tanpa manusia. Karena alasan itulah mereka berpendapat bahwa konsep
mengenai perilaku manusia dalam organisasi sebaiknya dibahas terlebih dahulu
sebelum membahas hal lainnya,. Menusia dapat membuat organisasi berjalan,
tetapi manusia juga memengaruhinya, bahkan dapat menghasilkan karya
keorganisasian yang efektif.
A.
DEFINISI
PERILAKU ORGANISASI
Definisi perilaku organisasi yang
multidisiplin ini menggambarkan sejumlah hal.
1.
Perilaku
organisasi adalah cara berfiikir, perilaku berada pada diri individu, kelompok
dan tingkat organisasi
2.
Perilaku
organisasi adalah multidisiplin, yang menggunakan prinsip,model,teori, dan
metode-metode dari disiplin lain.
3.
Dalam
perilaku organisasi terdapat suatu orientasi kemanusiaan yang jelas dalam
perilaku organisasi. Manusia dan perilaku mereka, persepsi, kapasitas
pembelajar, perasaan dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan.
4.
Perilaku
organisasi berorientasi pada kinerja. Mengapa kinerja rwensah atau tinggi?
Bagaimana kinerja bisa ditingkatkan?
bisakah pelatihan meningkatkan hasil kerja? Hal-hal ini merupaka masalah
penting bagi manajer.
5.
Lingkungan
eksternal terihat memberikan dampak signifikan terhadap perilaku organisasi.
6.
Metode
ilmiah menjadi sangat penting dalam
mempelajari variabel dan keterkaitan, karena metode ilmiah telah dimanfaatkan
untuk meriset perilaku organisasi dan seperangkat prinsip dan paduan riset
telah tumbuh.
Perilaku keorganisasian didefinisikan
sebagai studi mengenai perilaku manusia dalam organisasi yang menggunakan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana manusia bertindak dalam organisasi.Elemen utama
dari perilaku keorganisasian adalah orang,struktur,teknologi, dan lingkungan.
Lingkungan organisasi juga dapat dilihat dari dua sudut pandang,yaitu
lingkungan eksternal dan internal.
Lingkungan
eksternal merupakan suatu variabel yang mempunyai dimensi yang sangat banyak
dan bervariasi, dilihat dari karakteristik teknologi dan perilaku masyarakat.
Variabel merupakan unsur yang paling kuat yang dapat mempengaruhi organisasi,
baik dari segi tuntutan perubahan terhadap organisasi maupun terhadap tuntutan perubahan terhadap
organisasi maupun terhadap permintaan konsumen atas hasil (output) dari
organisasi.
Lingkungan
internal menyangkut variabel perilaku anggota organisasi atau karyawan, kondisi
tempat kerja, fasilitas, dan aturan-aturan yang berlaku didalam organisasi.
Tuntutan perubahan internal organisasi, apabila tidak diantisipasi maka dapat mengakibatkan organisasi tidak
kreatif, yang kemudian akan kalah dalam persaingan diantara sesama organisasi.Bagi
organisasi yang sudah dikelola secara profesional, setiap perubahan yang
mungkin terjadi sudah diantisipasi dengan menyusun rencana strategis didalam
perubahan terencana, yang mencakup perubahan sumber daya manusia dan perubahan
sumber daya lainnya yang merupakan faktor pendukung kelangsungan organisasi
berkreasi.
B. ALAT UKUR UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Organisasi
memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, karena kinerja memengaruhi
efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka
tujuan dan sasaran akan menentukan hasil yang harus dicapai. Ukuran yang akan
digunakan untuk menujukkan bahwa tujuan dan sasaran itu tercapai atau tidak. Untukb
mengukur tujuan diperlukan :
1) Mengidentifikasi
persoalan
Sebuah syarat yang perlu bagi suatu
keputusan adalah persoalan, yaitu jika tidak ada persoalan, maka tidak perlu
ada keputusan.
2) Mengembangkan
alternatif
Sebelum mengambil keputusan, harus dikembangkan
beberapa yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan konsekuensi yang
mungkin dari tiap-tiap alternatif. Mengembangkan alternatif benar-benar
pencarian yang menempatkan lingkungan internal dan eksternal yang relavan dalam
organisasi diperiksa untuk dapat memberi informasi yang dapat dikembangkan
menjadi alternatif yang memungkinkan.
3) Mengevaluasi
alternatif
Setelah alternatif dikembangkan,
alternatif harus dievaluasi dan dibandingkan. Dasar dari evaluasi dan
perbandingan itu adalah ditemukannya alternatif yang akan memberikan hasil yang
paling menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya.
Hubungan antara alternatif dan hasil
didasarkan pada tiga kondisi yang memungkinkan :
a. Kepastian
(certainty)
Pengambilan keputusan mempunyai
pengetahuan yang lengkap mengenai probabilitas (kemungkinan) hasil dari setiap
alternatif.
b. Ketidakpastian
(uncertainty)
Pengambil keputusan sama sekali tidak
mengetahui probabilitas hasil dari tiap-tiap alternatif.
c. Risiko
(risk)
Pengambil keputusan mempunyai sedikit
perkiraan mengenai probabilitas dari hasil-hasil tiap alternatif.
4) Memilih
alternatif
Tujuan memilih alternatif adalah
memecahkan persoalan supaya dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini merupakan pokok yang terpenting artinya, suatu
keputusan itu sendiri bukan tujuan terakhir,tetapi hanya suatu cara untuk
mencapai tujuan.
C.
PENDEKATAN
PENGETAHUAN PERILAKU ORGANISASI
Ilmu pengetahuan yang berlomba-lomba teknologi
secara tidak langsung menuntut ilmu perilaku turut mengembangkan pengetahuan
tentang organisasi. Organisasi dari sisi struktur telah dapat mengubah fungsi
dan perannya sebagai akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
tokoh-tokoh dalam pendekatan
ini adalah Thoha dan Gibson. Thoha menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah
secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian
terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku
orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan
menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :
- Way of
thinking
Tingkat analisis pada level
individu, kelompok, dan organisasi.
- Interdisciplinary
field
Memanfaatkan berbagai
disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
- Humanistic
orientation
Manusia dan segala sikap,
perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai utama.
- Performance
oriented
Selalu mengarah pada
performance.
- External
environment
Lingkungan eksternal
mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.
- Metode
ilmiah (scientific method)
- Application
orientation
Memusatkan perhatian pada
untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam konteks manajemen
organisasi.
D.
PENDEKATAN
MENGENAI FUNGSI ORGANISASI
Fungsi organisasi melibatkan seluruh aktivitas
manajerial yang menerjemahkan aktivitas perencanaan ke dalam struktur tugas dan
wewenang. Dalam praktik fungsi organisasi terdiri :
1)
Mendesain tanggung jawab&wewenang
dari masing-masing pekerjaan individu
2) Menetapkan
mana dari pekerjaan ini yang akan dikelompokkan dalam suatu departemen
tertantu. Contoh, manajer dari perusahaan rekayasa harus menentukan apa yang
dilakukan oleh masing-masing perekayasaan
dan dimasukkan dalam kelompok apa dari masing-masing perekayasa.
organisasi sebagai system
suatu aktivitas tertentu yang bertujuan dan berkesinambungan.Ia juga
mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan yaitu :
a. Kewenangan tradisional
terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau
sudah benar menurut ukuran tradisi.
b. Kewenangan birokratik
merupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi, karena kekuasaan
diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang disepakati oleh
seluruh anggota organisasi.
c. Kewenangan karismatik
merupakan kekuasaan yang diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang
E.
MODEL DIMENSI WAKTU UNTUK KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Dimensi waktu masuk ke
dalam model bila suatu organisasi dianggap sebagai suatu elemen dari sistem
yang lebih besar lagi (lingkungan) yang melalui keterlibatan waaktu, proses,
dan pengembalian sumberdaya ke lingkungan.
Kriteria utama dari efektivitas organisasi adalah apakah hal ini mendukung
organisasi dalam lingkungan. Kelangsungan hidup suatu organisasi, merupakan
ukuran jangka panjang dari efektivitas organisasi. Kelangsungan hidup
membutuhkan adaptasi, yang seringkali melibatkan urutan yang dapat diprediksi.
Berdasarkan “umur” organisasi (yang berarti melampaui fase waktu), tampaknya
akan melalui fase yang berbeda.
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan
|
Kelangsungan
hidup
|
Persaingan
Pengembangan
|
Jangka
pendek
|
Jangka
menengah
|
Jangka
panjang
|
MODEL DIMENSI WAKTU DARI EFEKTIVITAS
Kriteria Efektivitas Jangka Pendek
-
Produksi
mencerminkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan sejumlah barang dan jasa
seperti yang dituntut oleh lingkungan. Ukuran produksi termasuk laba,
penjualan, bagian pasar, siswa yang lulus, pasien yang disembuhkan, dokumen
yang selesai diproses, dan klien yang dilayani. Ukuran ini berkaitan langsung
dengan keluaran yang dikonsumsikan oleh pelanggan dan klien organisasi.
-
Mutu
merupakan kriteria efektivitas individu, kelompok dan organisasi yang penting.
Mutu telah menjadi kondisi yang sangat penting untuk bertahan hidup karna mutu
dapat memenuhi harapan pelanggan dan klien untuk kinerja produk dan jasa dengan
ukuran dan penilaian mutu berasal dari pelanggan dan klien.
-
Efisiensi
diartikan sebagai rasio keluaran dibanding masukan. Kriteria jangka pendek ini
memfokuskan pada siklus masukan – proses – keluaran, dan bahkan menekankan pada
elemen masukan dan proses. Ukuran efisiensi termasuk tingkat pendapatan (rate
of return) dari kapital dan aset, unit biaya, bahan buangan dan pemborosan,
waktu berhenti, tingkat hunian, biaya per pasien. Ukuran efisiensi tidak bisa
tidak harus dalam bentuk rasio, rasio manfaat versus biaya, keluaran, atau
waktu adalah bentuk umum ukuran ini
-
Fleksibilitas,
dengan istilah khusus, menyangkut kemampuan organisasi untuk mengalihkan sumber
daya dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain guna menghasilkan produk
dan pelayanan yang baru dan berbeda, menanggapi permintaan pelanggan. Tiga
aspek fleksibilitas mempengaruhi efektivitas organisasi. Pertama adalah
kemampuan dalam menjawab perubahan lingkungan eksternal (pelanggan, persaingan,
peraturan pemerintah). Kedua, individu dan kelompok dalam organisasi harus
menjawab perubahan individu dan kelompok lain didalam organisasi yang sama.
Ketiga, organisasi harus dapat mengadaptasikan praktik perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dan kebijakan untuk menjawab
perubahan yang ada.
-
Kepuasan
ditujukan pada perasaan karyawan terhadap pekerjaan mereka dan peran
diorganisasi. Ukuran kepuasan termasuk sikap karyawan, keluar masuk karyawan,
tingkat absensi, keterlambatan dan keluh kesah.
Kriteria Efektivitas Jangka
Menengah
Kriteria
jangka menengah mencerminkan horison yang lebih panjang dibanding kriteria
jangka pendek. Organisasi bisa beroperasi untuk beberapa waktu dan tidak secara
sempurna mencapai kriteria jangka menengah, tetepai sebaliknya kegagalan
mencapai kriteria jangka pendek menimbulkan masalah jangka menengah.
-
Persaingan,
akan menggambarkan posisi organisasi didalam industri. Apakah pesaing melihat
secara serius kondisi saling bersaing memperoleh pelanggan dan klien bisnis.
Persaingan telah tumbuh bersamaan dengan mutu dan fleksibilitas sebagai isu
tahun 1990an diorganisasi Amerika dalam menghadapi kompetisi global. Alasan
terbaru dari mereka yang mengobservasi turunnya daya saing adalah terjadi bila
produksi, mutu, fleksibilitas menurun dan mereka tidak bisa memproduksi seperti
yang diminta pelanggan. Organisasi di pasar global dapat memenuhi permintaan
ini dan mereka dapat bersaing; mereka kompetitif.
-
Pengembangan,
menjamin efektivitas organisasi melalui investasi sumber daya guna memenuhi
permintaan lingkungan mendatang. Meskipun secara umum menggunakan sumber daya
dengan cara ini mengurangi hasil efektivitas jangka pendek, usaha-usaha
pengembangan yang dimanajemeni dengan baik seringkali menjadi kunci
kelangsungan hidup. Contohnya, suatu organisasi dengan produk tunggal mempunyai
sedikit peluang hidup karena pesaing telah melakukan terobosan teknologi.
Konsekuensinya, banyak organisasi bersedia menginvestasikan sumberdaya untuk
memperluas lini produk mereka sehingga terlindung dari kerugian akibat
persaingan dengan produk tunggal mereka.
Kriteria Efektivitas Jangka Panjang
Untuk
jangka panjang, tentu organisasi ingin terus bertahan, dan hal ini dapat
dicapai kalau manajer memenuhi efektivitas jangka pendek dan panjang.
Organisasi dapat meningkatkan efektivitas jangka panjang dengan mengembangkan
alternatif rencana dengan menyeleksi rencana yang tepat sesuai dengan perubahan
lingkungan. Dengan kata lain, organisasi akan terus menjaga kelangsungan
hidupnya sampai pada satu titik mereka menerima kemungkinan tidak bisa bertahan
lagi dan mengambil tindakan menghadapi kemungkinan tersebut.
Pertimbangan
waktu memungkinkan kita mengevaluasi efektivitas dalam jangka pendek,menengah
dan panjang. Contohnya, kita bisa mengevaluasi suatu organisasi tertentu
efektif dari sisi produksi,mutu,fleksibilitas kepuasan dan kriteria efisiensi,
tetapi menganggapnya tidak efektif dari sisi kemampuan bersaing dan
pengembangan. Suatu pabrik andong dapat lebih efektif dalam jangka pendek,
tetapi dengan sedikit kemungkinan untuk bertahan. Jadi menjaga keseimbangan
yang optimal berarti menyeimbangkan kinerja organisasi sepanjang waktu.
Model
efektivitas berdimensi waktu memungkinkan kita memahami kerja manajer. Mereka
bertugas untuk mengidentifikasikan dan mempengaruhi efektivitas individu,
kelompok dan organisasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar