1. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif organisasi koperasi bagi Indonesia, yaitu:
· Dampak Positif
1. Produksi
global dapat ditingkatkan.
Pandangan ini sesuai
dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi
dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
Perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak
barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih
baik dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan paar untuk produksi dalam negeri.
Perdagangan luar negeri
yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas
dari pasar dalam negeri.
4. Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh
dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang
karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5. Menyediakan
dana tambahan untuk embangunan ekonomi.
Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan
asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank
atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang
memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal
yang dibutuhkan tersebut.
· Dampak
Negatif
1. Menghambat
pertumbuhan sektor industri.
Salah satu efek dari
globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan
sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2. Memperburuk
neraca pembayaran.
Globalisasi cenderung
menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu
bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi
neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung
mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat.
Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
3. Sektor
keuangan semakin tidak stabil.
Salah satu efek penting
dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang
semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke
pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk,
neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya,
ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk
dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini
dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara
keseluruhan.
4. Memperburuk
prospek ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan
nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya,
apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. Dilihat dari
banyaknya dampak negatif dan positif dari globalisasi ekonomi , tentunya makin
mendorong kita sebagai warga Indonesia untuk lebih mengenalkan dan
mensejahterakan koperasi kepada masyarakat Indonesia.
Karena koperasi belum efektif
dalam mensosialisasikan dirinya ke khalayak umum secara menyeluruh,ini
yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam perkoperasian di Indonesia.
Mengenalkan dirinya ke dalam khalayak agar koperasi mendapatkan dukungan dari
para pengusaha pengusaha dalam negeri agar koperasi kuat dan kokoh dalam
mengahadapi globalisasi yang penuh dengan persaingan yang ketat, persaingan
dengan negara negara maju tidak hanya dari pihak koperasi tetapi pemerintah
juga harus banyak membantu dalam mensosialisasikannya mungkin dengan media. Mungkin
apabila koperasi telah banyak dikenal masyarakat dan para pengusaha itu akan
mampu mengkokohkan pondasi-pondasi koperasi di Indonesia. Selain dukungan dari
dalam negeri koperasi di Indonesia juga harus memiliki kerjasama dengan
koperasi Negara asing.
3.
Bagaimana peran Perguruan Tinggi, Pmerintah, Perbankan dan Masyarakat
menjadi hal penting bagi pertumbuhan Koperasi di Indonesia?
Perguruan tinggi merupakan lembaga
ilmiah mempunyai kepedulian dan mengambil peranan dalam menyikapi, menggali,
meneliti, dan mengkaji perkembangan perkoperasian, oleh karena itu peran dan
kiprah perguruan tinggi, khususnya fakultas ekonomi dan sekolah-sekolah tinggi
ekonomi dalam perkembangan perkoperasian seharusnya lebih maksimal. Prinsip dan
nilai koperasi yang digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan koperasi
sebagai perkumpulan dan perusahaan akan menjadikannya berkembang tidak hanya
sebagai bagian dari sistem koperasi itu sendiri, namun juga bagi orang-orang
dalam koperasi. Kemudian menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4
dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya
mempertinggi kualitas kehidupan manusia memperkokoh perekonomian rakyat
mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa
berorganisasi bagi pelajar bangsa, jadi masyarakat juga ikut berperan penting dalam
membangun Koperasi di Indonesia. Peran perbankan juga ikut mempengaruhi
pertumbuhan Koperasi di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dari makin
maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan sampai berinvestasi
melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin maraknya dunia perbankan yang
dapat dilihat dari tumbuhnya bank-bank swasta baru walaupun pemerintah semakin
memperketat regulasi pada dunia perbankan. Dan peran Pemerintah juga sangat
penting bagi pertumbuhan Koperasi di Indonesia antara lain dengan mengadakan
gerakan kopersi yaitu Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain
dengan memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan
penelitian bagi perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap
permasalahan koperasi, melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan
terhadap koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil
diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya, memberikan
fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan
kerja sama. Peran pemerintah ini
penting agar keberadaan koperasi terus berkembang maju dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat, terutama rakyat miskin.