BAB
14
Kasus PT. Garuda Indonesia, Computerized
Reserved System (CRS) adalah
sistem reservasi yang dimiliki maskapai penerbangan untuk melakukan booking
seat secara otomatis oleh biro perjalanan swasta. Beberapa CRS di dunia, antara
lain: Sistem Sabre, Sistem Galileo, Sistem Amedeus, Sistem Worldspan, Sistem
Abacus. Maskapai
penerbangan (termasuk Garuda) umumnya menggunakan lebih dari 1 CRS.
PT Abacus
Indonesia adalah anak perusahaan PT. Garuda Indonesia dan merupakan distributor
tunggal Sistem Abacus.
PT.
Garuda Indonesia melakukan proteksi terhadap PT. Abacus Indonesia “Sistem ARGA (Automated Reservation of
Garuda Airways) hanya disertakan pada Sistem Abacus. ARGA
adalah sistem reservasi untuk booking tiket penerbangan Garuda jalur domestik.
Akibatnya,
Biro perjalanan swasta hanya bisa menggunakan Sistem Abacus untuk penjualan
segmen domestik. Pada 10 Oktober 200 PT Vayatour (biro perjalanan swasta)
menerima pemutusan perjanjian sepihak dari PT. Abacus Indonesia yang diikuti
pemutusan hubungan ke sistem Abacus. Alasan pemutusannya adalah PT Vayatour
tidak memenuhi target minimal penjualan.
PT. Garuda
Indonesia menawarkan koneksi langsung ke sistem ARGA pada PT. Vayatour tanpa
harus menggunakan sistem Abacus, dengan syarat PT. Vayatour menyiapkan perangkat
pendukung lengkap. Kini PT. Abacus Indonesia keberatan karena dengan koneksi
langsung, maka dual acces pada sistem ARGA yang dimiliki secara ekslusif
melalui sistem Abacus kehilangan eksklusivitasnya.
Hingga
akhirnya pada 28 Mei 2002 PT. Abacus Indonesia mengirimkan surat pada PT.
Vayatour untuk tetap menggunakan sistem Abacus. Namun PT. Vayatour menuduh PT. Abacus Indonesia dan PT.
Garuda Indonesia telah menyalahgunakan posisi dominannya.