Rabu, 19 Oktober 2016

BAB 14



BAB 14

Kasus PT. Garuda Indonesia, Computerized Reserved System (CRS)  adalah sistem reservasi yang dimiliki maskapai penerbangan untuk melakukan booking seat secara otomatis oleh biro perjalanan swasta. Beberapa CRS di dunia, antara lain: Sistem Sabre, Sistem Galileo, Sistem Amedeus, Sistem Worldspan, Sistem Abacus. Maskapai penerbangan (termasuk Garuda) umumnya menggunakan lebih dari 1 CRS.
PT Abacus Indonesia adalah anak perusahaan PT. Garuda Indonesia dan merupakan distributor tunggal Sistem Abacus. PT. Garuda Indonesia melakukan proteksi terhadap PT. Abacus Indonesia “Sistem ARGA (Automated Reservation of Garuda Airways) hanya disertakan pada Sistem Abacus. ARGA adalah sistem reservasi untuk booking tiket penerbangan Garuda jalur domestik.
Akibatnya, Biro perjalanan swasta hanya bisa menggunakan Sistem Abacus untuk penjualan segmen domestik. Pada 10 Oktober 200 PT Vayatour (biro perjalanan swasta) menerima pemutusan perjanjian sepihak dari PT. Abacus Indonesia yang diikuti pemutusan hubungan ke sistem Abacus. Alasan pemutusannya adalah PT Vayatour tidak memenuhi target minimal penjualan.
PT. Garuda Indonesia menawarkan koneksi langsung ke sistem ARGA pada PT. Vayatour tanpa harus menggunakan sistem Abacus, dengan syarat PT. Vayatour menyiapkan perangkat pendukung lengkap. Kini PT. Abacus Indonesia keberatan karena dengan koneksi langsung, maka dual acces pada sistem ARGA yang dimiliki secara ekslusif melalui sistem Abacus kehilangan eksklusivitasnya.
Hingga akhirnya pada 28 Mei 2002 PT. Abacus Indonesia mengirimkan surat pada PT. Vayatour untuk tetap menggunakan sistem Abacus. Namun PT.  Vayatour menuduh PT. Abacus Indonesia dan PT. Garuda Indonesia telah menyalahgunakan posisi dominannya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar